🐀 Keyakinan Manusia Terhadap Hari Akhir Dikelompokkan Menjadi
ViewIMAN KEPADA HARI AKHIR SOCIAL STUDIES at Oxon Hill High. "IMAN KEPADA HARI AKHIR" Pengertian Iman Kepada Hari Akhir Menurut bahasa hari akhir artinya hari penghabisan, juga. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title; by Subject; Textbook Solutions Expert Tutors Earn.
Adapunpenjelasan ruang lingkup pembahasan aqidah yang termasuk dalam Arkanul Iman, yaitu: 1. Iman kepada Allah. Pengertian iman kepada Allah ialah: • Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah. • Membenarkan dengan yakin keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam, makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluknya.
Terdapattiga golongan manusia dalam menyikapi hari kiamat dan tanda-tanda kedatangannya. Demikian pula dalam menyikapi Nubuwah Rasulullah SAW tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman. 1. Kelompok yang menolak keyakinan akan datangnya hari akhir. Kelompok ini diwakili oleh kebanyakan bangsa Barat atau Timur, semisal Jepang, yang secara umum
Atasdasar keyakinan ini, maka untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang kehidupan akhirat harus merujuk kepada informasi yang diberikan Allah di dalam al-Qur'an. Berdasarkan uraian tersebut di atas, terlihat bahwa keimanan terhadap hari akhirat paling kurang memiliki empat implikasi kependidikan sebagai berikut:
Kataal-insan dituturkan sampai 65 kali dalamAl-Qur'an yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori.Pertama al-insan dihubungkan dengan khalifah sebagai penanggung amanah (QS Al-Ahzab [3]:72), kedua al-insan dihubungankan dengan predisposisi negatif dalam diri manusia misalnya sifat keluh kesah, kikir (QS Al-Ma'arij [70]:19-21) dan ketiga al-insan dihubungkan dengan proses penciptaannya
Keimananmemiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena itu, keimanan menjadi aspek yang pertama dan terpenting untuk menjadi muslim yang sejati. , keyakinan, dan keimanan terhadap keesaan Allah dengan segala sifat kesempurnaan-Nya. 2) ruang lingkup akhlak dikelompokkan menjadi tiga hal, yaitu hubungan
Menjadi"pengrajin" amal usaha, melahirkan "pulau-pulau" yang kurang tanggap terhadap lingkungannya. 4. Dua prioritas Muhammadiyah dalam rangka pengembangan ideologi Muhammadiyah dengan tujuan akhir membumikan konsep masyarakat Islam sebenar-benarnya adalah [1] Back to Basics - peningkatan kapasitas lokal/komunitas/akar rumput dan [2
Secaraharfiah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "akidah" berarti "kepercayaan dasar atau keyakinan pokok", sedangkan kata "akhlak" berarti "budi pekerti atau kelakuan".[1] Thoha, dkk., mengungkapkan pula bahwa kata "aqoid" merupakan jamak dari "akidah" yang berarti "kepercayaan".
Imankepada hari akhir tentu bukan hanya percaya namun juga dapat diaplikasikan dalam amalan sebagia bentuk keyakinan terhadapnya. Hari akhir kiamat merupakan salah satu bagian dari rukun iman yang wajib kita yakini dan imani. Iman kepada hari akhir adalah rukun iman yang ke lima. Akan ada hikmah bagi yang percaya dan berusaha mengambil
Keadaansubjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuannya itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya. b. Psikologi pengarang yang mencakup proses kratifitasnya. c. Psikologi pembaca d. Pengaruh lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial yang berpengaruh terhadap karya sastra. e.
yangbersuku Jawa; 4) Bersedia menjadi responden. Wawancara dilaksanakan pada ibu hamil yang telah dipilih. Ibu hamil tersebut memiliki keyakinan nilai - nilai individu terkait dengan anjuran dan pantangan terhadap makan makanan tertentu. Budaya merupakan kepercayaan atau kebiasaan yang didapatkan dan dipelajari oleh manusia sebagai anggota
Kesalahanterburuk dalam sejarah sains tidak diragukan lagi adalah pengklasifikasian manusia ke dalam ras-ras yang berbeda. Sekarang, ada beberapa pesaing besar untuk gelar yang meragukan ini
Ys5Dz. Iman kepada hari akhir hukumnya wajib dan kedudukannya dalam agama merupakan salah satu di antara rukun iman yang enam. Banyak sekali Allah Ta’ala menggandengkan antara iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir, karena barangsiapa yang tidak beriman kepada hari akhir, tidak mungkin akan beriman kepada Allah. Orang yang tidak beriman dengan hari akhir tidak akan beramal, karena seseorang tidak akan beramal kecuali dia mengharapkan kenikmatan di hari akhir dan takut terhadap adzab di hari akhir.[1]Disebut hari akhir karena pada hari itu tidak ada hari lagi setelahnya, saat itu merupakan tahapan yang terakhir[2]. Keimanan yang benar terhadap hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab perhitungan dan jazaa’ balasan, serta mengimani tentang surga dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur, dan nikmat Adanya Hari Kebangkitanيَوْمَ نَطْوِي السَّمَآءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَآ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ {104}ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ {15} ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ {16}يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غرلاMengimani Adanya Hari Perhitungan dan Pembalasanإِنَّ إِلَيْنَآ إِيَّابَهُمْ {25} ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم {26}وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَاحَاسِبِينَ {47}ومن هم بحسنة فلم يعملها كتبت له حسنة فإن عملها كتبت له عشرا ومن هم بسيئة فلم يعملها لم تكتب شيئا فإن عملها كتبت سيئة واحدةMengimani Adanya Surga dan Nerakaإِنَّ اْلأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ {13} وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ {14}Pertama Surga dan Neraka Benar Adanya Kedua Surga dan Neraka Sekarang Sudah Adaوَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ { 133}وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ {131} Ketiga Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan Makhlukوَيَائَادَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَتَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ {19}Keempat Surga dan Neraka Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan Menjadi Penghuninya وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِإن الله خلق للجنة أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهم وخلق للنار أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهمKelima Surga dan Neraka Kekal Abadiوَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّ مَاشَآءَ رَبُّكَ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ {108}ينادي مناد إن لكم أن تصحوا فلا تسقموا أبدا وإن لكم أن تحيوا فلا تموتوا أبدا وإن لكم أن تشبوا فلا تهرموا أبدا وإن لكم أن تنعموا فلا تبأسوا أبدا فذلك قوله عز وجل { ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون }وَالجَنَّةُ وَالنَّارُ مَخْلُوْقَتَانِ، لاَ تَفْنَيَانِ أَبَدًا وَلا تَبِيْدَانِ، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ الجَنَّةَ وَالنَّارَ قَبْلَ الخَلْقِ، وَخَلَقَ لَهُمَا أَهْلاً،Mengimanai Fitnah, Adzab, dan Nikmat Kuburوَلَوْتَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلاَئِكَةُ بَاسِطُوا أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ {93}Faedah Iman yang BenarMengimani Adanya Hari KebangkitanHari kebangkitan adalah hari dihidupkannya kembali orang yang sudah mati ketika ditiupkannya sangkakala yang kedua. Kemudian manusia akan berdiri menghadap Rabb semesta alam dalam keadaan telanjang tanpa alas kaki, telanjang tanpa pakaian, dan dalam keadaan tidak disunat. Allah Ta’ala berfirman,يَوْمَ نَطْوِي السَّمَآءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَآ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ {104}“Yaitu pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran – lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” QS. Al Anbiyaa’104Hari kebangkitan merupakan kebenaran yang sudah pasti. Ditetapkan oleh Al Quran, As Sunnah dan Ijmaa’ konsensus kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ {15} ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ {16}“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati15. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari kiamat.16” QS. Al Mukminun15-16Rasulullah shalallahu alaihi wa salaam bersabda يحشر الناس يوم القيامة حفاة عراة غرلا“Pada hari kiamat, seluruh manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak disunat”[3]Kaum muslimin juga telah sepakat mengenai kepastian adanya hari kebangkitan ini. [4]Mengimani Adanya Hari Perhitungan dan PembalasanTermasuk perkara yang harus diimani berkenaan dengan hari akhir adalah mengimani adanya hari perhitungan dan pembalasan. Seluruh amal perbuatan setiap hamba akan dihisab dan diberi balasan. Hal ini juga telah ditetapkan oleh Al Quran, As Sunnah dan ijmaa’ kaum Ta’ala berifrman,إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَّابَهُمْ {25} ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم {26}“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka25. kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” QS. Al Ghasiyah25-26وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَاحَاسِبِينَ {47}“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” QS. Al Anbiyaa’47Telah shahih dari Nabi shalallahu alaihi wa salaam, beliau bersabda,ومن هم بحسنة فلم يعملها كتبت له حسنة فإن عملها كتبت له عشرا ومن هم بسيئة فلم يعملها لم تكتب شيئا فإن عملها كتبت سيئة واحدة“Barangsiapa yang berniat melakukam suatu kebaikan, lalu mengerjakannya, maka Allah telah menulisnya sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan, bahkan sampai kelipatan yang lebih banyak lagi. Sedangkan barangsiapa yang berniat melakukan keburukan, lalu mengerjakannya, maka Allah hanya akan menulisnya satu keburukan saja“ [5].Kaum muslimin juga telah bersepakat tentang adanya hari perhitungan dan pembalasan. Dan ini sesuai dengan tuntutan hikmah Allah Ta’ala.[6]Mengimani Adanya Surga dan NerakaHal lain yang harus diimani seorang muslim adalah tentang surga dan neraka. Keduanya merupakan tempat kembali yang abadi bagi makhluk. Surga adalah kampung kenikmatan yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan neraka adalah hunian yang penuh dengan adzab yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala untuk orang-orang kafir. Allah Ta’ala berfirman إِنَّ اْلأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ {13} وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ {14}“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh keni’matan. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka” Al Infithaar13-14Berkaitan dengan surga dan neraka, ada beberapa hal penting yang merupakan keyakinan ahlus sunnah yang membedakannya dengan ahlul bid’ah Pertama Surga dan Neraka Benar AdanyaKeberadaan surga dan nereka adalah haq benar adanya. Tidak ada keraguan di dalamnya. Neraka disediakan bagi musuh-musuh Allah, sedangkan surga dijanjikan bagi wali-wali Allah. Penyebutan tentang surga dan neraka dalam Al Quran dan As Sunnah sangatlah banyak. Terkadang disebutkan tentang kondisi penduduk surga dan neraka. Terkadang disebutkan tentang janji kenikmatan surga dan adzab di neraka. Terkadang disebutkan dorongan agar bersemangat meraih surga dan ancaman dari neraka. Demikian pula As Sunnah banyak menyebutkan tentang surga dan neraka. Itu semua menunjukkan bahwa keberadaan surga dan neraka adalah benar adanya. [7] Kedua Surga dan Neraka Sekarang Sudah AdaAhlus sunnah telah sepakat bahwa keduanya merupakan makhluk Allah yang telah ada sekarang. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mu’tazilah dan qodariyah yang lebih mengedepankan akal mereka. Adapun dalilnya adalah firman Allah,وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ { 133}“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” QS. Ali Imran133Tentang neraka Allah berfirman,وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ {131}“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang-orang yang kafir” QS. Ali Imran131Diriwayatkan juga bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Sidratul Muntaha, kemudian melihat dan masuk ke dalam surga. Hal ini terjadi ketika beliau Isra’ Mi’raj.[8] Ketiga Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan MakhlukDalilnya adalah firman Allah Ta’ala,وَيَائَادَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَتَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ {19}“Dan Allah berfirman “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua buah-buahan di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”” QS. Al A’raf 19Surga ada setelah ditiupkannya ruh pada diri Adam. Hal ini menunjukkan surga sudah ada sebelum penciptaan Adam. [9].Keempat Surga dan Neraka Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan Menjadi Penghuninya Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِ“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia … ”QS. Al A’raf 179Dari Aisyah, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,إن الله خلق للجنة أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهم وخلق للنار أهلا خلقهم لها وهم في أصلاب آبائهم“… Sesungguhnya Allah telah menciptakan para penghuni untuk jannah. Allah telah menentukan mereka sebagai penghuninya, sedangkan mereka masih dalam tulang sulbi bapak-bapak mereka. Allah juga telah menciptakan para penghuni bagi neraka. Allah telah menentukan mereka sebagai penghuninya, padahal mereka masih dalam tulang sulbi bapak-bapak mereka” [10].[11]Kelima Surga dan Neraka Kekal AbadiAllah Ta’ala berfirman,وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّ مَاشَآءَ رَبُّكَ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ {108}“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain; sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” Huud108Rasulullah shalallhu alaihi wa sallam bersabda,ينادي مناد إن لكم أن تصحوا فلا تسقموا أبدا وإن لكم أن تحيوا فلا تموتوا أبدا وإن لكم أن تشبوا فلا تهرموا أبدا وإن لكم أن تنعموا فلا تبأسوا أبدا فذلك قوله عز وجل { ونودوا أن تلكم الجنة أورثتموها بما كنتم تعملون }“Datanglah suara berkumandang Wahai ahli surga, sesungguhnya kamu sekalian akan sehat dan tak pernah sakit. Kamu sekalian akan menjadi muda belia dan tak pernah tua lagi. Dan kalian pun akan hidup dan tak akan pernah mati.”[12].Keyakinan tentang surga dan neraka di atas, terangkum dalam perkataan yang disampaikan oleh Imam Abu Ja’far At Thahawy rahimahullah dalam kitab beliau al Aqidah Ath Thahawiyah, beliau menjelaskan,وَالجَنَّةُ وَالنَّارُ مَخْلُوْقَتَانِ، لاَ تَفْنَيَانِ أَبَدًا وَلا تَبِيْدَانِ، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ الجَنَّةَ وَالنَّارَ قَبْلَ الخَلْقِ، وَخَلَقَ لَهُمَا أَهْلاً،“Surga dan neraka merupakan dua makhluk yang tidak akan punah dan binasa. Sesungguhnya Allah telah menciptakan keduanya sebelum penciptaan makhluk lainnya dan Allah juga telah menentukan siapakah penghuninya…”[13].Mengimanai Fitnah, Adzab, dan Nikmat KuburDalil perkara ini sangat gamblang dan jelas. Allah Ta’ala menerangkannya di banyak tempat dalam Al Quran. Demikian pula penjabaran dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang masalah ini sangat banyak dan mencapai derajat mutawatir. Allah Ta’ala berfirman,وَلَوْتَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلاَئِكَةُ بَاسِطُوا أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ {93}“…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, sambil berkata “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” QS. Al An’am 93. [14]Adapun dalil tentang adanya siksa kubur adalah tentang kisah pertanyaan malaikat di alam kubur kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya, dan nabinya. Allah Ta’ala lalu meneguhkan orang-orang yang beriman dengan kata-kata yang mantap, sehingga dengan kemantapannya ia menjawab, ”Rabbku adalah Allah, agamaku Islam, dan nabiku adalah Nabi Muhammad”. Sebaliknya Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim. Orang yang kafir hanya bisa menjawab, ”Hah…hah!Aku tidak tahu” sementara itu orang munafik atau orang yang ragu menjawab ” Aku tidak tahu. Aku dengar orang-orang mengatakan sesuatu, lalu aku ikut pula mengaatkannya”[15].Faedah Iman yang BenarKeimanan yang benar akan memberikan faedah yang bermanfaat. Demikian pula keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di antaranya Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan mengharapkan pahalanya kelak di ahri takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di akhirat. [16].Demikian penjelasan singkat tentang pokok-pokok keimanan kepada hari akhir. Terdapat banyak perincian yang harus kita imani dari hal-hal yang pokok tersebut. Insya Allah akan dijelaskan lebih rinci dalam kesempatan lain. Semoga Allah meneguhkan iman kita hingga ajal menjemput kita. Wallahul Abu Athifah Adika MianokiMuroja’ah TuasikalArtikel kaki [1]. Syarh al Aqidah al Washitiyah hal 482, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Dalam kitab Syarh al Aqidah al Washitiyah. Kumpulan Ulama. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi[2]. Ibid. Syaikh Utsaimin menjelaskan bahwa manusia akan melalui lima tahapan kehidupan yaitu tahapan ketika manusia belum ada,, tahapan ketika dalam perut ibu, tahapan kehidupan dunia, tahapan hidup di alam barzakh, dan tahapan kehidupan akherat.[3]. Muslim 2859[4]. Syarh Ushuulil Iman hal 38-39. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin. Penerbit Daarul Qasim. Cetakan pertama 1419 H[5]. Muslim 162[6]. Syarh Ushuulil Iman hal 39-40[7]. Lihat dalil-dalil selengkapnya dalam Ma’arijul Qobul hal 470-472. Syaihk Hafidz bin Ahmad Hakami. Penerbit Darul Kutub Ilmiyah. Cetakan pertama 1424 H/2004 M[8]. Lihat Syarh al Aqidah at Thahawiyah hal 1056-1058, Al Imam Ibnu Abil Izz al Hanafi. Dalam Jaami’us Syuruuh al Aqidah at Thahawiyah. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi cetakan pertama tahun 2006.[9]. Syarh al Aqidah at Thahawiyah hal 1070, Syaikh Sholih Alu Sayikh. Dalam Jaami’us Syuruuh al Aqidah at Thahawiyah. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi cetakan pertama tahun 2006.[10]. Muslim 2662, Abu awud 4713, An Nasa’i 1947, dan Ibnu Majah 82[11]. Lihat Syarh al Aqidah at Thahawiyah, Ibnu Abil Izz al Hanafi hal 1070-1071[12]. H,R Muslim 2837, At Tirmidzi 3246, dan Ahmad 319, dari hadist Abu Hurairah dan Abu Said al Khudri[13]. Matan al Aqidah at Thahawiyah.[14]. Lihat dalil-dalil yang lebih lengkap dalam kitab Al Irsyaad ilaa Shahiihil I’tiqaad hal 224-225. Syaikh Sholih Al Fauzan Penerbit Maktabah Salsabiil Cetakan pertama tahun 2006.[15]. Lihat Syarh Ushuulil Iman hal 42[16]. Ibid hal 44Sumber Rujukan Syarhu Ushuulil Iman. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin. Penerbit Daarul Qasim. Cetakan pertama 1419 HAl Irsyaad ilaa Shahiihil I’tiqaad. Syaikh Sholih Al Fauzan Penerbit Maktabah Salsabiil Cetakan pertama tahun Syuruuh al Aqidah at Thahawiyah. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi cetakan pertama tahun al Aqidah al Washitiyah. Kumpulan Ulama. Penerbit Daarul Ibnul Qobul. Syaikh Hafidz bin Ahmad Hakami. Penerbit Darul Kutub Ilmiyah. Cetakan pertama tahun1424 H/2004.
PenjelasanPertama Kelompok yang menolak akan keyakinan datangnya hari akhir. Kedua Mereka yang kurang peduli dengan nash-nash tentang peristiwa akhir zaman dan tidak banyak mengkajinya karena dianggap kurang realistis dan bukan masanya.Ketiga Kelompok yang beriman dan yakin dengan semua yang dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang dekatnya kehancuran alam semesta kiamat, yang itu semua di dahului dengan tanda-tanda kecil dan besar yang mendahuluinya.
Jakarta - Meyakini hari akhir dan kedatangannya kelak merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini tiap muslim. Selain bentuk ketaatan kepada Allah SWT, meyakini hari akhir juga mengandung efek positif dalam kehidupan sehari-hari, itu, perlu dipahami bahwa hari akhir adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya hingga seluruh makhluk hidup di dalamnya pun akan binasa. Bukti kedatangannya telah banyak dijelaskan melalui firman Allah satunya dalam surat Al A'raf ayat 187 berikut ini,يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَArtinya Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat "Bilakah terjadinya?" Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat huru haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."Artinya, umat muslim diperintahkan untuk wajib mempercayainya. Meskipun kedatangan hari akhir tidak dapat diketahui oleh seorang pun kecuali Allah SWT. Untuk itu, perlu dipahami juga efek positif dari meyakini hari akhir dalam ajaran agama dari buku Aqidah Akhlak oleh Taofik Yusmansyah dan Sumber Belajar Kemendikbud, berikut 6 efek positif dari meyakini hari Bersikap mawas diriMelalui keyakinan akan datangnya hari akhir, hal ini dapat mendorong seseorang untuk selalu berhati-hati dalam bertingkah laku. Hal ini pun dapat menghindari diri perilaku semena-semena dan mengikuti apa saja yang diinginkan oleh hawa seseorang akan selalu mengingat bahwa segala perbuatannya di dunia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat Meningkatkan keimanan dan ketakwaanKepercayaan terhadap adanya hari akhir akan membuat hidup menjadi teratur. Manusia akan berusaha untuk selalu berperilaku baik dan menjauhi perbuatan Rendah hati dan tidak sombongEfek positif dari meyakini hari akhir selanjutnya adalah membuat seseorang menyadari bahwa dirinya tidak masih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kebesaran dan kekuasaan manusia akan hancur dan binasa. Ilmu, kekuasaan, dan harta yang dimiliki manusia, semua itu hanyalah titipan atau amanah dari Allah Memperjelas tujuan hidup manusiaAdanya kehidupan setelah kematian dapat membuat manusia memiliki tujuan hidup yang jelas. Hal ini akan menentukan jalan ataupun langkah apa yang akan ditempuh semasa hidup di dunia sebagai bekal untuk hidup di akhirat. Segala hal yang dilakukan di dunia akan mendapatkan balasan kelak di Bertanggung jawabDi hari kiamat manusia akan diminta bertanggung jawab atas perbuatannya di saat di dunia. Itu artinya, meyakini akan datangnya hari akhir akan mendorong kita untuk bertanggung jawab atas segala perbuatan yang kita lakukan di dunia, dan mempertanggungjawabkan di hadapan Allah Semangat dalam berkaryaUntuk menjalani kehidupan di akhirat, maka diperlukan bekal yang cukup. Oleh karena itu, efek positif dari meyakini hari akhir akan memotivasi seseorang untuk semangat berkarya sebagai bekal bagi kehidupan akhirat. Adapun, karya yang dimaksud adalah sesuatu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang banyak. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/lus
keyakinan manusia terhadap hari akhir dikelompokkan menjadi